Senin, 25 Oktober 2010

definisi Auditing dan tipe auditor

Definisi Auditing

Menurut Arrens (2006,h.4)

Audit ing is t he accumulation and evaluation of evidence about
information to determine and report on t he degree of
correspondence between the information and estabished
criteria. Auditing should be done by a competent , independen
person.

Menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts)
Auditing adalah proses sistematis untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukt i-bukti secara obyektif mengenai asersi-
asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.

Kata Kunci untuk Definisi Auditing
menurut Arrens

Bukti (Evidence)

Informasi yang digunakan auditor untuk menetapkan apakah inf ormasi yang
diaudit dinyatakan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.

Kriteria
Informasi yang diperoleh dalam mengaudit harus diverifikasi dan dievaluasi
dengan standart (kriteria) tertentu, misal: dalam mengaudit laporan
keuangan historis maka standar yang digunakan PABU.

Kompeten
Auditor harus mempunyai kualifikasi, memahami kriteria yang digunakan dan mengetahui tipe dan berbagai macam bukti audit untuk mengambil kesimpulan setelah bukti tersebut diuji kebenarannya.

Independen
Auditor harus menjaga tingkat independensinya agar tetap memperoleh
kepercayaan dari pengguna telah memintanya untuk melakukan audit atas
laporannya.

Audit Report
merupakan tahap akhir dalam proses audit dan merupakan pengkomunikasian temuan auditor dengan pengguna laporan keuangan perusahaan. Audit report umumnya menginformasikan tingkat kesesuaian antara informasi dengan
kriteria yang ditetapkan.

Kata Kunci untuk Definisi Auditing
menurut ASOBAC


Proses yang sistematis
audit mrpk rangkaian proses dan prosedur yang logis,
terstruktur dan terorganisir .

Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif
Proses sistematis diatas dimaksudkan untuk menghimpun
bukti-bukti yang mendasari asersi-asersi.

Asersi- asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian
ekonomi

yaitu suatu pernyat aan manaj emen melalui laporan keuangan
yang berisi tindakan dan kejadian ekonomi dan merupakan
hasil proses akuntansi.

Menentukan tingkat kesesuaian
Penghimpunan dan pengevaluasian bukti dimaksudkan untuk menentukan sesuai tidaknya asersi- aser si tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kriteria yang ditentukan
adalah standar-standar pengukur untuk
mempertimbangkan asersi- asersi. Kriteria tsb dapat berupa PABU yaitu SAK, atur an- aturan spesif ik yang ditentukan oleh badan legislatif atau pihak lainnya,
anggaran atau ukuran lain kinerja manaj emen.

Menyampaikan hasil- hasilnya
Hasil audit dikomunikasikan melalui lapor an t er t ulis
yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara asersi-
aser si dengan kr it er ia yang dit ent ukan.

Para pemakai yang berkepent ingan
mer upakan par a pengambil keput usan yang menggunakan
dan mengandalkan t emuan- t emuan yang diinf or masikan
dalam lapor an audit.

Perbedaan antara Auditing dan
Akuntansi

Akunt ansiadalah pencat at an, pengklasif ikasian dan
per ingkasan kej adian- kej adian ekonomi dengan car a
yang logis unt uk t uj uan penyediaan inf or masi akunt ansi
dalam pengambilan keput usan. Unt uk penyediaan
inf or masi yang r elevan, akunt an har us memahami
sepenuhnya pr insip dan at ur an yang mendasar i penyiapan
i nf or masi akunt ansi .
Audit ingdif okuskan pada penent uan apakah pencat at an
inf or masi akunt ansi yang disiapkan mer ef leksikan
kej adian ekonomi yang t er j adi selama per iode akunt ansi
dan sesuai dengan PABU.

Kebutuhan Ekonomi Atas Auditing
I lust r asi pent ingnya audit ing unt uk pengambilan keput usan oleh bank
of f icer dalam memut uskan unt uk member ikan pinj aman at au t idak.
Keput usan didasar kan pada beber apa f akt or seper t i lapor an keuangan
sebelumnya dikait kan dengan bisnis dan kondisi ekonomi yang
dir ef leksikan dalam lapor an keuangan. J ika pinj aman diber ikan, maka
besarnya t ingkat bunga yang dit et apkan berdasar 3 f akt or berikut :
1. Tingkat bunga bebas r esiko, per kir aan besar nya pener imaan bank
at as i nvest asi t r easur y unt uk j angka wakt u sama dengan pi nj aman
bisnis.
2. Resiko bisnis bagi konsumen, r esiko t sb mer ef leksikan kemungkinan
bisnis t idak dapat mengembalikan pinj aman kar ena kondisi bisnis dan
ekonomi seper t i r esesi, keput usan manaj emen yg lemah, per saingan yg
t idak dihar apkan dalam indust r i,dsb.
3. Resiko inf ormasi, r esiko t sb mer ef leksikan kemungkinan inf or masi
yang digunakan unt uk pengambilan keput usan t idak akur at sehingga dapat menyebabkan resiko inf ormasi yaitu ketidakakuratan laporan keuangan.

Masyarakat semakin kompleks, pembuat keput usan kemungkinan
besar memper oleh inf or masi yang t idak r eliabel, dengan alasan:

1. Minimnya inf ormasi, dalam ekonomi global, t idak mungkin
pembuat keput usan mempunyai paling ser ba menget ahui
mengenai or ganisasi dimana mer eka ber bisnis. Selain it u,
I nf or masi kemungkinan j uga disediakan oleh pihak lain sehingga
memungkinkan meningkat nya kesalahan.
2. Bias dan mot if provider , j ika inf or masi disediakan or ang yang
mempunyai t uj uan yang t i dak sama dengan pembuat keput usan,
kemungkinan besar inf or masi yang dihasilkan akan bias. Hal
t er sebut disebabkan oleh opt imisme mengenai kej adian di masa
yang akan dat ang at au secar a sengaj a didesain unt uk
mempengar uhi pemakai dengan car a t er t ent u.
3. Dat a yang sangat banyak, or ganisasi akan menj adi besar
demikian pula volume t r ansaksi per t ukar annya. Peningkat an t sb
kemungkinan kar ena kesalahan pencat at an inf or masi.
4. Transaksi pert ukaran yang kompleks, t r ansaksi per t ukar an
ant ar a or ganisasi semakin kompleks sehingga semakin
menyulit kan pencat at an t r ansaksi yang t epat .

Penurunan Resiko Informasi

Pemakai mengverif ikasi inf ormasi, pemakai dapat mendat angi t empat
bisnis dengan alasan unt uk menguj i cat at an dan memper oleh inf or masi mengenai r eliabilit as lapor an. Akan t et api pada kondisi sesungguhnya hal t sb belum t ent u dilakukan kar ena per t imbangan biaya at au dengan kat a lain, secar a ekonomi t idak ef isien bagi pemakai unt uk
mengver if ikasi inf or masi secar a individual. Namun demikian, beber apa
pemakai benar - benar malekukan ver if ikasi inf or masi.

Pemakai membagi resiko inf ormasi dengan manaj emen, adanya
per t imbangan hukum yang mengindikasikan t anggung j awab unt uk
menyediakan inf or masi yang r eliabel bagi pemakai, sehingga j ika
pemakai mengandalkan lapor an keuangan yang t dk akur at dan hasilnya
menyebabkan ker ugian f inansial, maka pemakai dapat menunt ut
manajemen secara hukum. Kesulitan membagi resiko inf ormasi dengan
manaj emen disebabkan kar ena pemakai t dk dpt menagih ker ugian,
apalagi j ika diket ahui per usahaan mengalami kebangkr ut an sehingga
t idak memungkinkan bagi per usahaan unt uk membayar kembali pemakai.

Diper lukannya audit lapor an keuangan, car a paling umum pemakai
unt uk memper oleh inf or masi yang r eliabel maka har us dilakukan audit
secar a independen.

Tipe-Tipe Auditt

Audit Operasional (Operat ional Audit )
audit ini meliput i penghimpunan dan pengevaluasian bukt i mengenai kegiat an oper asional or ganisasi dalam hubungannya dengan t uj uan pencapaian ef isiensi, ef ekt if it as, maupun kehemat an ekonomis
operasional. Audit ini sering disebut juga audit manajemen atau audit
kiner j a.

Audit Kepatuhan (Compliance Audit )
audit ini mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukt i dengan t uj uan unt uk menent ukan apakah kegi at an f i nansi al maupun oper asi t er t ent u dar i suat u ent it as sesuai dengan kondisi- kondisi, at ur an- at ur an dan r egulasi yang t elah dit ent ukan. Kr it er ia yang t elah
dit ent ukan it u ber asal dar i ber bagai sumber seper t i manaj emen,
kr edit or , at aupun lembaga pemer int ah.

Audit Lapor an Keuangan (Financial St at ement Audit ),
audit ini mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukt i mengenai
lapor an keuangan suat u ent it as dengan t uj uan unt uk member i kan
pendapat apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai
dengan kr it er ia yang dit et apkan, yait u PABU.

Klasifikasi Auditing

Klasif ikasi audit or berdasar pelaksana audit:
1. Audit ing Ekst ernal, suat u kont r ol sosial yang member ikan j asa
unt uk memenuhi kebut uhan inf or masi pihak luar per ush yang diaudit .
2. Audit ing I nt ernal, suat u kont r ol or ganisasi yang mengukur dan
mengevaluasi ef ekt if it as or ganisasi.
3. Audit ing Sekt or Publik, suat u kont r ol at as or ganisasi pemer int ah
yang member ikan j asanya kepada masyar akat .

Klasif ikasi audit or berdasar audit operasional:
1. Audit Operasional, suat u audit yang dir ancang unt uk menilai
ef isiensi dan ef ekt if it as dar i pr osedur - pr osedur oper asi manaj emen.
Pelaksanaannya dilakukan oleh audit or int er nal.
2. Audit Keuangan dan Kepat uhan, audit yang menyer upai lapor an
keuangan akan t et api dapat dilakukan oleh sekt or publik seper t i
lembaga pemerint ah at au sekt or audit ekst ernal.
3. Audit Ef isiensi dan Ekonomi, audit yang menyer upai audit
oper asional akan t et api dilakukan oleh sekt or publik. Pelaksanaannya
dilakukan oleh audit ekonomis.

Tipe-Tipe Auditor

Auditor Pemerintah, adalah audit or yang beker j a di inst ansi
pemer int ah yang t ugas ut amanya adalah melakukan audit at as
per t anggungj awaban keuangan dar i ber bagai unit or ganisasi
dalam pemer int ahan.

Auditor I nternal, adalah kar yawan per usahaan t empat
mer eka melakukan audit . T uj uannya, unt uk membant u
manaj emen dalam melakukan t anggung j awabnya secar a
ef ekt if .

Auditor I ndependen, adalah par a pr akt isi individual at au
anggot a kant or akunt an publik yang member ikan j asa audit ing
pr of esional kepada klien. Audit or ini menj alankan
peker j aannya dibawah naungan kant or akunt an publik.

Profesi Akuntan Publik dan KAP

“Pr of esi” adalah peker j aan yang dilakukan sebagai naf kah hidup
dengan mengandalkan keahlian dan ket r ampilan yang t inggi dan dengan
melibat kan komit men pr ibadi yang mendalam.

Ada 3 syarat minimal agar suat u pekerj aan dikat akan prof esi:
1. Diperlukan pendidikan prof esional tertentu, biasanya setingkat S1
dan dapat pula dit ambah dengan pendidikan pr of esi.
2. Diper lukan suat u pengat ur an t er hadap dir i pr ibadi yang didasar kan
pada kode et ik pr of esi.
3. Diper lukan penelaahan dan at au ij in dar i penguasa (pemer int ah)

Persyarat an mendirikan KAPmenur ut SK Menkeu No. 43/ 1997:
Ber domisili di wilayah I ndonesia, Memiliki r egist er akunt an, Menj adi
anggot a I AI , Lulus uj ian ser t if ikasi akunt an publik yang
diselenggar akan oleh I AI , Memiliki pengalaman minimal 3t h sbg
akunt an dan pengalaman audit umum sekur ang- kur angnya 3000 j am dg r eput asi baik,T elah menduduki j abat an manaj er at au ket ua t im dalam audit umum sekur ang- kur angnya 1 t ahun, W aj ib mempunyai KA P at au beker j a pada koper asi j asa audit .

Ber dasar SK Mendiknas No. 179/ U/ 2001 t anggal 21
November 2001 yang menyatakan bahwa seseorang berhak memper olehgelar akunt an apabila yang ber sangkut an lulus dar i pendidikan pr of esi akunt ansi (PPAk).

Menurut at uran, izin unt ukberprakt ek sebagai akunt an
publikdapat diberikan kepada mereka yang telah
bersertif ikat akuntan publik (BAP). Untuk memperoleh ser t if ikat t er sebut , maka par a akunt an har us mengikut i uj ian ser t if ikasi akunt an publik (USAP) yang
diselenggar akan oleh I AI dua kali dalam set ahun ( Mei dan
N ovember ) dengan mat er i uj ian:
(1) t eor i dan pr akt ik akunt ansi,
(2) audit ing dan j asa pr of esional akunt an publik,
(3) akunt an manaj emen dan manaj emen keuangan,
(4) sist em inf or masi akunt ansi, dan
(5) per paj akan dan hukum komer sial.

Hirarki Kantor Akuntan Publik

Par t ner, mr pk t op legal client r elat ionship, yang ber t ugas mer eview
peker j aan audit , menandat angani lapor an audit , menyet uj ui masalah
f ee dan penagihannya dan penanggung j awab at as segala hal yang
ber kait an dengan peker j aan audit .

Manaj er, mr pk st af yang banyak ber hubungan dengan klien,
mengawasi langsung pelaksanaan t ugas- t ugas audit , mer eview lebih rinci terhadappekerjaanaudit danmelakukanpenagihanatas fee audit .

Akunt an Senior, mr pk st af yang ber t anggung j awab langsung
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit dan
mer eview peker j aan par a akunt an yunior .

Akunt an Yunior, mr pk st af pelaksana langsung dan ber t anggung
j awab pada peker j aan lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar